SOAL
1. Pendidikan
bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuh kembangkan segala
potensi-potensi kemanusiaannya. Maksud dari pernyataan tersebut adalah
Jawab : Menurut Prof. Dr. Umar
Tirtarahardja dan Drs. S. L. La Sulo dalam buku pengantar
pendidikan (2005:1 dan 149) upaya untuk mengantisipasi masa depan.
Potensi
kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia. Ibarat biji
mangga bagaimanapun wujudnya jika ditanam dengan baik, pasti menjadi pohon
mangga dan bukannya menjadi pohon jambu.
2. Sasaran
pendidikan adalah manusia. Bagaimana menurut anda tentang pernyataan tersebut.
Jelaskan
Jawab : Menurut Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan
Drs. S. L. La Sulo dalam buku pengantar pendidikan (2005:305) sasaran pendidikan adalah
manusia. Karena dapat membentuk
manusia yang berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Jadi tujuan
citra manusia pendidikan adalah terwujudnya citra manusia yang dapat menjadi
sumber daya pembangunan yang manusiawi.
3. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan aliran-aliran pendidikan ?
Jawab : Menurut Prof. Dr. Umar Tirtrahardja dan Drs. L. S. La Sulo dalam buku
pengantar pendidikan (2005:191), aliran-aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang mebawa pembaruan
dalam pendidikan, dimana gagasan dan pelaksanaan pendidikan selalu dinamis
sesuai dengan dinamika manusia dan masyarakatnya yang sejak dulu kini, maupun
dimasa depan pendidikan itu selalu mengalami perkembangan seiring dengan
perkembangan sesuai budaya dan perkembangan IPTEK.
4. Sebutkan
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendidikan. Jelaskan !
Jawab
: menurut
1.
Faktor
tujuan
Setiap
kegiatan apapun bentuk dan jesnisnya sadar atau tidak sadar selalu dihaharpkan
kepada tujuan yang ingin dicapai. Bagaimanapun secara sesuatu atua usaha yang
tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa, dengan demikian
tujuan merupakan faktor yang sangat menguntungkan. Fungsi tujuan bagi pendidika
sebagai berikut:
a. Sebagai arah pendidikan
b. Tujuan sebagai titik akhir
c. Tujuan sebagai titik pangkal mencapai tujuan lain
d. Member nilai usaha yang diberikan
2.
Faktor
pendidik
Dalam
hal ini kita dapat membedakan pendidikan itu menjadi dua kategori yaitu:
a. Pendidik yang
bersifat kodrati dan sebagai orang tua wajib pertama memberikan didikan kepada
anaknya, selain asuhan, ksih sayang, perhatian dan sebagainya.
b. Pendidik menurut jabatan yaitu guru. Guru adalah
sebagi pendidik yang menerima tanggung jawab dari tiga pihak yaitu orang tua,
masyarakat dan negara.
3. Faktor perserta didik
Factor peserta didik adalah orang yang menerima pengaruh
dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan.
Peserta didik sebagai manusia yang belum dewasa merasa tergantung kepada
pendidikannya, peserta didik merasa bahwa ia memiki kekurangan-kekurangan tertentu,
ia menyadari bahwa kemampuan masih sangat terbatas dibandingkan dengan
kemampuan pendidiknya
4.Faktor
alat pendidikan
Yang
di maksud dengan alat pendidikan aadalah suatu tindakan atau situasi yang
sengaja di adakan utuk tercapainya suatu tujuan pendidikan tertentu. Alat
pendidikan merupakan factor pendidikan
yang sengaja di buat dan di gunakan demi mencapain tujuan pendidikan
yang di inginkan. Alat alat pendidikan itu sendiri terdidri dari bermacam
macam, antra lain: hukuman dan janjaran, perintah dan larangan, celaan dan
pujian, serta kebiasaan. Ada beberapa yang perlu di perhatikan dalam memilih
alat pendididkan yaitu: tujuan yang ingin di capai, orang yang mengunakan alat,
untuk siapa alat itu di gunakan dan efektifitas penggunaan alat tersebut dengan
tidak melahirkan efek tambahan yang merugikan.
5.
Factor metode pendidikan
Agar
interaksi dapat berlangsung baik dan tercapai tujuan, maka disamping dibutuhkan
pemilihan materi pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat pula.
Metode adalah cara menyampaikan materi untuk mencapai tujuan pendidikan.
6.
Factor
materi pendidikan
Factor
materi pendidikan merupakan suatu factor
berupa materi yang akan di ajarkan oleh pendidik dan diterima oleh peserta
didik. Materi pendidikan diharapkan merupakan suatu materi yang segar dan
update selain itu juga harus mudah dicerna dan interaktif. Jadi terdapat
timbale balik antara pendidik dan peserta dalam melakukan pelajaran.
7.
Factor
lingkungan
Lingkungan juga merupakan
suatu factor penting dlam menunjang keberhasilan sebuah tujuan pendididkan.
Unsur lingkungan yang baik akan menunjang sarana dan proses belajar dengan
positif sehingga dapat merangsang minat belajar siswa dan materi pelajaran yang
di berikan dapat di serap dan di terima dengan baik.
5.
Bagaimana
menurut anda tentang pendidikan sebagai suatu sistem ?
Jawab : Menurut
Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs. L.S. La Sulo dalam buku pengantar
pendidikan (2005:59), Toffler (1970) menganalogi sekolah dengan sebuah pabrik.
Memang sebenarnya usaha pendidikan itu tidak dapat disamakan dengan pabrik.
Tetapi jika dilihat dari segi proses mekanismenya, ada persamaan antara
keduanya. misanya, sebuah pabrik gula yang tujuan didirikannya adalah untuk
memproduksi gula. Pabrik tersebut membutuhkan bahan mentah (raw input) berupa
tebu ataupun bahan lainnya. Untuk memproses tebu menjadi gula sebagai keluaran
( autput) diperlukan mesin-mesin penggilingan beserta perangkat peralatan
lainnya (sarana dan prasarana) yang ditangani dan dikelola oleh pekerja, kepala
bagian sampai dengan pemimpin pabrik ( tenaga).
6. Jelaskan
teori perkembangan kognitif menurut Jean Piaget. Kemudian jelaskan pula apa
yang dimaksud dengan aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.
Jawab : menurut Miftahul Huda M.Pd. dalam buku Model-Model
Pengajaran dan Pembelajaran (2014:42), menurut Jean Piaget (1936/1963) dalam
teorinya menekankan pada kedewasaan dan perkembangan kognitif berdasarkan
tahapan usia. Menurut beliau seorang anak akan mencari keseimbangan antara
struktur pengetahuan yang sudah dimilikinya dengan pengetahuan baru yang
diperolehnya melalui asimilasi dan akomodasi.
a. Aspek kognitif, melibatkan pengetahuan dan
pengembangan skil-skil intelektual (menurut Miftahul Huda, M.Pd dalam buku
Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran(2014:169)).
b. Aspek afektif adalah pendidikan akan ‘mengembalikan’
sikap peserta didik pada arah yang lebih objektif (menurut Prof. Dr. Elfindri,
SE, M.A ,Prof. Lilik Hendrajaya, Drs. MSc. PhD. ,Prof. Dr. Muhammad Basri
Wello, M.A ,Dr.Ir Hendmaidi, Dra. Elfa Eriyani M.Pd ,Drs. Ristapawa Indra,
M.Pd(2012:40)).
c. Aspek psikomotorik adalah pendidikan akan memperoleh
keterampilan individual. Memadukan keilmuan dengan pemecahan persoalan sesuai
dengan keperluan lingkungan. Sehingga mampu menghasilkan bentuk karya dan
tindakan. (menurut Prof. Dr. Elfindri, SE, M.A ,Prof. Lilik Hendrajaya, Drs.
MSc. PhD. ,Prof. Dr. Muhammad Basri Wello, M.A ,Dr.Ir Hendmaidi, Dra. Elfa
Eriyani M.Pd ,Drs. Ristapawa Indra, M.Pd(2012:40)).
7. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan hakikat manusia !
Jawab
: Hakikat manusia diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik, yang secara
prinsipil membedakan manusia dari hewan. Adanya sifat hakikat tersebut
memberikan tempat kedudukan pada manusia sedemikian rupa sehingga
derajatnya lebih tinggi dari pada hewan
8. Bagaimana
menurut anda tentang kolerasi manusia dan pendidikan. Jelaskan !
Jawab : menurut
Prof. Dr. Umar Tirtaraharja dan Drs. S.L. La Sulo dalam buku pengantar pendidikan (2005:183), setiap manusia itu
membutuhkan pendidikan. Karena melalui pendidikan manusia dapat mempunyai
kemampuan-kemampuan untuk mengatur dan mengontrol serta menentukan dirinya
sendiri. Melalui pendidikan pula perkembangan kepribadian manusia dapat
diarahkan kepada yang lebih baik. Dan melalui pendidikan kita dibimbing dalam
upaya pemantapan pribadi yang berbudaya, diajarkan dalam upaya penguasaan
pengetahuan serta dilatih dalam upaya
pemahiran keterampilan.
9. Jelaskan
apa maksud dari aliran empirisme, Nativisme, Naturalisme, Konvergensi dan sebutkan salah satu tokoh
dari aliran-aliran tersebut
!
Jawab :
Menurut Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs.S.L. La Sulo dalam buku pengantar pendidikan :
a. Aliran Empirisme
Aliran empirisme bertolak dari Lockean
Tradition yang mementingkan stimulasi eksternal dalam perkembangan manusia,
dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan
pembawaan tidak dipentingkan. Menurut Jonh Locke (1704-1932) seorang filsuf
inggris dengan teorinya “Tabula Rasa”, yakni anak lahir didunia bagaikan kertas
putih yang bersih. Menurut pandangan empirisme (biasa pula disebut
environmentalisme) pendidikan memegang peranan yang sangat penting sebab
pendidik dapat menyediakan lingkungan pendidikan kepada anak dan akan diterima
oleh anak sebagai pengalaman-pengalaman.
b. Aliran Nativisme
Aliran nativisme bertolak dari Leibnitzean Tradition yang menekankan
kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan, termasuk faktor
pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil perkembangan
tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak kelahiran.
Schopenhauer (filsuf jerman 1788-1860) berpendapat bahwa bayi itu lahir sudah
dengan pembawaan baik dan pembawaan buruk. Oleh karena itu, hasil akhir
pendidikan ditentukan oleh pembawaan yang sudah dibawah sejak lahir.
c. Aliran Naturalisme
naturalisme, meurut seorang
filsuf prancis J. J. Rousseau (1712-1738) berpendapat bahwa semua anak yang
baru dilahirkan mempunyai pembawaan buruk. Pembawaan baik anak akan menjadi
rusak karena dipengaruhi oleh lingkungan. Aliran ini juga disebut Negativisme,
karena pendidik wajib membiarkan pertumbuhan anak pada alam.
d.
Aliran
Konvergensi
Perintis aliran ini adalah William Stern (1871-1939), seorang ahli
pendidikan bangsa Jerman yang berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan di
dunia sudah di sertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Penganut aliran
ini berpendapat bahwa dalam proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan
maupun faktor lingkungan sama-sama mempunyai peranan yang sangat penting.
10. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan faktor-faktor pendidikan berdasarkan sudut pandang
anda !
Jawab
: factor-faktor pendidikan merupakan berbagai unsur yang menunjang kedalam
tujuan yang akan dicapai dalam pendidikan. Unsure-unsur tersebut penting
fungsinya karena dapat menunjang dalam
sebuah tujuan secara berkesinambungan dan sistematik. Beberapa factor yang
berpengaruh terhadap proses pendidikan dapat dijadikan acuan dalam mensukseskan
tujuan pendidikan.
11. Bagaimana
pandangan anda tentang konsep-konsep manusia menurut Plato dan Aristoteles ?
Jawab
: 1. Plato. Ia memandang manusia terdiri dari
jiwa dan tubuh. Dua elemen manusia ini memiliki esensi dan karakteristik yang berbeda. Jiwa adalah zat sejati
yang berasal dari dunia sejati,dunia idea. Jiwa tertanam dalam tubuh manusia.
sementara tubuh manusia adalah zat semu yang akan hilang lenyap bersamaan
dengan kematian manusia. sedangkan ide tetap abadi. Sesuatu yang abadi terperangkap di dalam sesuatu yang fana,
itulah nasib jiwa. Tubuh adalah
penjara bagi jiwa. Sebagai zat yang berasal dari dunia idea, jiwa selalu ingin
kembali ke dunia
sejati itu. Manusia yang bagian sejatinya adalah jiwa yang terperangkap dalam tubuh, selalu merasa tidak bebas selama tubuhnya mengungkung
jiwanya. Untuk membebaskan
jiwa dari dunia fana dan kembali ke dunia idea, manusia harus memenuhi dirinya dengan hal-hal yang menjadi sifat utama dari jiwa.
Sifat utama itu adalah rasionalitas,
keutamaan moral dan kabajikan selama hidup di dunia ini.
2. Aristoteles.
Berbeda dengan Plato, ia memandang
manusia sebagai satu kesatuan. Tubuh
dan
jiwa adalah satu substansi. Perbedaan keduanya bukan perbedaan esensial. Bagi
Aristoteles
jiwa manusia tidak terpenjara dalam tubuh. Ketidakbebasan manusia bukan
dalam
kondisi terpenjaranya jiwa oleh badan melainkan ketidakmampuan mereka
menggunakan
keseluruhan sistem psiko-fisik dalam memahami alam semesta dan
ketidakmampuan
mengembangkan dirinya dalam kehidupan sehari-hari,termasuk
kehidupan
sosial. Tujuan hidup manusia adalah mencapai kebahagiaan, tetapi bukan
kebahagiaan
yang hedonistik, bukan yang semata mementingkan kenikmatan fisik.
Kebahagiaan
manusia adalah kebahagiaan yang dicapai dengan tindakan-tindakan rasional
12. Sebutkan
aliran-aliran pendidikan modern dan tokoh-tokohnya !
Jawab
: menurut Redja Mudyahardjo (1992:144-150) dan Wayan Ardhana (1986:14-18),
adalah :
a. Essensialisme
b. Perenialisme (tokohnya Plato,Aristoteles, dan Thomas
aquino)
c. Pragmatism dan progretivisme
d. Rekontruksionalisme
e. Idealisme
f. Eksistensialisme
g. Kontruksionalisme (tokohnya jean piaget)
13. Sebut
dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pendidikan !
Jawab:
Sebagaimana
telah dikemukakan, pendidikan dikatakan sebagai sistem terbuka
karena
tidak mungkin sebuah sistem pendidikan dapat melaksanakan fungsinya dengan baik apabila
pendidikan itu tidak menjalin hubungan dengan lingkungannya (supra
sistemnya)terlebih lagi bila jika pendidikan itu mengisolasi diri dari
lingkungannya. Pendidikan itu ada di
tengah-tengah masyarakat dan ia adalah milik masyarakat. Pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah/sekolah, orang tua, dan masyarakat.
Oleh karena itu, keberadaan pendidikan
yang seperti itu maka apa yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat akan berpengaruh pula terhadap pendidikan.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pendidikan adalah sebagai berikut:
1.
Filsafat negara
2.
Agama
3.
Sosial
4.
Budaya
5.
Ekonomi
6.
Politik
7.
Demografi
Ketujuh
faktor tersebut merupakan suprasistem dari sistem pendidikan. Pendidikan
sebagai
suatu sistem berada bersama, terikat, dan berada dalam tekanan suprasistemnya.
Pendidikan
tidak mungkin selalu mendahului gerak ketujuh sistem yang berada di
lingkungannya.
14. Bagaimana
pandangan anda tentang konsep -konsep
manusia menurut psikoanalisa,
spikologi Behaviorisme dan spikologi Humanistik.
Jawab
:
1.
Psikoanalisa. Sigmund Freud adalah salah satu tokoh
psikologi yang memandang manusia sebagai makhluk deterministik, dengan
kata lain ia melihat manusia tidak bebas.Kepribadian manusia terdiri dari dua
bagian yaitu kesadaran dan ketidaksadaran. Bagian ketidaksadaran jauh lebih luas dari
bagian kesadaran. Dan bagian ketidaksadaran tersebut memiliki
pengaruh besar pada diri manusia. banyak perilaku manusia yang dipengaruhi oleh ketidaksadarannya. Menurut Freud pada bagian ketidaksadaran
ini diisi oleh dorongandorongan instingtif bersifat primitif yang menggerakkan
manusia untuk mendapatkan kenikmatan.
Selain insting primitif, dalam wilayah ketidaksadaran tersimpan pula berbagai kenangan
peristiwatraumatik dan hal-hal yang dilupakan oleh seseorang, yang tidak dapat ditampilkan di kesadarannya
karena dianggap tidak dapat diterima oleh masyarakat. Jadi
dalam
pandangan Freud, manusia terutama digerakkan oleh instingnya.
2. Psikologi
Behaviorisme. Dua tokoh behaviorisme yang terkenal adalah J.B. Watson dan
B.F.Skinner. Keduanya memandang manusia sebagai hasil pembiasaan
stimulus-respons.Lingkungan berperan penting dalam menentukan kepribadian
seseorang. Mengikuti pandangan
kaum empiris seperti John locke, behaviorisme memandang manusia lahir dalam kondisi seperti tabularasa atau kertas putih yang masih belum
ditulisi. Pengalaman berhadapan
dan bersentuhan dengan lingkungan menyebabkan kertas putih tertulisi. Manusia adalah makhluk pasif yang menerima bentukan dari
lingkungan.
3. Psikologi Humanistik. Carls
Rogers dan Abraham Maslow memandang manusia sebagai makhluk yang
bebas dengan kehendak untuk mengaktualisasi potensi-potensinya. Sejak lahir manusia memiliki potensi-potensi yang dapat
dikembangkannya sendiri. Manusia tidak ditetapkan
akan jadi apa nantinya. Ia bisa jadi apa saja karena ia memiliki semua potensi untuk jadi apapun.Yang menentukan
akan jadi apa dia adalah dirinya sendiri dengan bantuan fasilitas dari lingkungan. Manusia pada tingkat
tertentu bertingkah laku bukan lagi karena
dorongan-dorongan insting atau kekurangan-kekurangan yang ada padanya, tetapi karena keinginannya untuk mengaktualisasi potensi-potensinya.
Ia mencintai karena memiliki potensi mencintai, bekerja
karena memiliki potensi bekerja dan sebagainya..
15. Hakikat
pendidikan adalah Humanisasi, maksud dari pernyataan tersebut adalah ? Jelaskan
menurut prespektif anda.
Jawab : Hakikat pendidikan adalah humanisasi. Menurut
Suyitn(2009:2),mengungkapkan bahwa ,“pendidikan yaitu upaya memanusiakan
manusia.”
16. Aliran
pendidikan yang memiliki tujuan pendidikan untuk melatih anak didiknya agar
kelak dapat bekerja, bekerja secara sistematis, mencintai kerja, dan bekerja
dengan otak dan hati adalah aliran
pendidikan ?
Jawab : menurut Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs. S.L. La Sulo(2005:90),
aliran progresivisme.
17. Dalam
pendidikan, guru dapat disebut sebagai agen perubahan. Jelaskan makna tersebut
berdasarkan analisis saudara !
Jawab : menurut Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs.
S.L. La Sulo (2005:254), karena peran guru bukan memberikan ilmu pengetahuan
melainkan terutama menunjukkan jalan bagaimana cara memperoleh ilmu
pengetahuan, dan mengembangkan dorongan untuk berilmu. Dengan kata lain
menumbuhkembangkan budaya membaca dan budaya meneliti untuk menemukan sesuatu (scientific curiosity) pada diri
muridnya. Dengan singkat dikatakan peran guru adalah “membelajarkan pelajar”.
18. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan pendidikan, pendidik, mendidik, dididik, dan terdidik
!
Jawab
:
a.
Pendidikan
Menurut Ki Hajar Dewantara (1997:20), menyatakan bahwa
pendidikan merupakan tuntutan bagi
pertumbuhan anak-anak. Artinya, pendidikan menuntut segala kekuatan kodrat yang
ada pada diri anak-anak, agar mereka sebagai manusia sekaligus sebagai anggota
masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Menurutnya pendidikan berarti pula sebagai daya upaya untuk memajukan
pertumbuhan budi pekerti (kekuatan bathin, karakter), pikiran ( intelek), dan
tubuh anak; agar kehidupan dan penghidupan anak selaras dengan dunianya.
Adapun makna pendidikan
menurut UU Sisdiknas RI. No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
b.
Pendidik
Menurut Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs. S. L. La
Sulo dalam buku pengantar pendidikan (2005:54), pendidik ialah orang yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik.
Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sebab itu yang
bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program
pembelajaran, latihan, dan masyarakat/organisasi.
c.
Mendidik
Mendidik menurut Langeveld adalah mempengaruhi dan
membimbing anak dalam usahanya mencapai kedewasaan. Menurut tokoh pendidikan
yang tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia, yaitu Ki Hajar Dewantara
mengatakan, mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar
merasa sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Sedangkan menurut Ngalim (2000:3) mendidik adalah
semua tindakan mengenai gejala-gejala pendidikan, berupa usaha dan upaya
membimbing atau meningkatkan pertumbuhan anak baik dari segala jasmani maupun
rohani.
d.
Dididik
Menurut Prof. Dr. Umar tirtarahardja dan Drs. S. L. La
Sulo dalam buku pengantar pendidikan (2005:52), dididik adalah
19. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan aliran kontruktivisme, kemudian sebutkan model-model
pembelajaran yang menganut aliran kontruktivisme !
Jawab : menurut Larry P. Nucci dan
Darcia Narvaec dalam buku Handbook Pendidikan Moral dan Karakter (2014:511),
istilah kontruktivisme berasal dari teori perkembangan Piaget. Menurut Piaget,
anak-anak membangun (construc) pengetahuan dan kecerdasan mereka melalui
interaksi dengan dunia fisik dan sosial mereka (Piaget,1970 ; Kamii &
Ewing,1996). Pendidikan konstruktivisme berakar kuat dalam gerakan pendidikan
progresif dan mendasarkan pemikiran teoretis dan praktisnya dari filsuf
pendidikan. Model-model pembelajaran yang menganut aliran konstruktivisme :
a.
Discovery
learning
b.
Reception
Learning
c.
Assisted
Learning
d.
Active
Learning
e.
The
Accelerated Learning
f.
Quantum
Learning
g.
Contextual
Teaching Learning (CTL)
20. Jelaskan
hubungan hakikat manusia dan pendidikan !
Jawab : menurut Tim Dosen FIP-IKIP Malang (1981:211),
Imanuel Kant menyatakan ,bahwa manusia menjadi manusia karena pendidikan.
Karena itu pendidikan termasuk upaya memanusiakan manusia .
21. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan dimensi keindividuan, dimensi kesosialan, dimensi kesusilaan,
dan dimensi keberagaman !
Jawab : Menurut Prof. Dr. Tirtarahardja dan Drs. S.
L. La Sulo dalam pengantar pendidikan (2005:17) :
a. Dimensi
keindividualan
Lysen mengartikan individu sebagai
“orang-seorang” sesuatu yang merupakan suatu keutuhan yang tidak dapat
dibagi-bagi (in devide). Individu
juga diartikan sebagai pribadi. Setiap anak manusia yang dilahirkan telah
dikaruniai potensi untuk menjadi berbeda dari yang lain, atau menjadi seperti
dirinya sendiri. Tidak ada diri individu yang identik dimuka bumi. Demikian kata M.J. Langeveld (seorang pakar pendidikan
yang tersohor di negri Belanda) yang mengatakan bahwa setiap orang memiliki
individualitas (M.J. Langeveld, 1955:54).
b.
Dimensi
kesosialan
Setiap bayi yang lahir
dikaruniai potensi sosialitas. Demikian kata M.J. Langeveld (M.J. Langeveld,
1955:54).penyataan tersebut diartikan bahwa setiap anak dikaruniai benih
kemungkinan untuk bergaul. Artinya, setiap orang dapat saling berkomunikasi
yang pada hakikatnya didalamnya terkandung unsur saling memberi dan menerima.
Bahkan menurut Langeveld, adanya kesediaan untuk saling memberi dan menerima
itu dipandang sebagai kunci sukses pergaulan.
Menurut Immanuel Kant
seorang filosof tersohor bangsa jerman menyatakan manusia hanya menjadi manusia
jika berada diantara manusia. Kiranya tidak usah dipersoalkan bahwa tidak ada
seorang manusia pun yang dapat hidup seorang diri lengkap dengan sifat hakikat
kemanusiaannya ditempat terasing yang terisolir.
c.
Dimensi
kesusilaan
Susila berasal dari kata su dan sila yang artinya kepantasan yang lebih
tinggi. Akan tetapi, didalam kehidupan bermasyarakat orang tidak cukup hanya
berbuat yang pantas jika didalam yang pantas atas sopan itu misalnya terkandung
kejahatan terselubung. Karena itu, maka pengertian susila berkembang sehingga
memiliki perluasan arti menjadi kebaikan yang lebih. Dalam bahasa ilmiah sering
digunakan dua macam istilah yang mempunyai konotasi berbeda yaitu etiket
(persoalan kepantasan dan kesopanan) dan etika (persolan kebaikan).
d.
Dimensi
keberagamaan
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk religius. Sejak dahulu kala,
sebelum manisia mengenal agama mereka telah percaya bahwa diluar alam yang
dapat dijangkau dengan perantaraan alam indranya, diyakini akan adanya kekuatan
supra natural yang menguasai hidup alam semesta ini. Untuk dapat berkomunikasi
dan mendekatkan diri pada kekuatan tersebut diciptakanlah mitos-mitos.
Kemudian setelah ada agama maka manusia mulai menganutnya. Beragama
merupakan kebutuhan manusia karena manusia adalah makhluk yang lemah sehingga
memerlukan tempat bertopang. Manusia memerlukan agama demi keselamatan
hidupnya.
22. Jelaskan
konsep dasar pendidikan!
Jawab :
a) Pendidikan berlangsung seumur hidup
b) Tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab
bersama antara keluarga,masyarakat dan pemerintah.
c) Pendidikan merupakan suatu keharusan, karena dengan
pendidikan manusia akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang.
23. Jelaskan
pengertian hakikat pendidikan !
Jawab : Pendidikan pada hakikatnya akan mencakup kegiatan mendidik, mengajar
dan melatih. Kegiatan tersebut kita laksanakan sebagai suatu usaha untuk
mentransformasikan nilai-nilai. Maka dalam pelaksanannya, kegiatan tadi harus
berjalan secara serempak dan terpadu, berkelanjutan,serta serasi dengan
perkembangan anak didik serta lingkungan hidupnya dan berlangsung seumur hidup