Minggu, 21 Januari 2018

Soal Pengantar Pendidikan

SOAL
1.      Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuh kembangkan segala potensi-potensi kemanusiaannya. Maksud dari pernyataan tersebut adalah
Jawab : Menurut Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs. S. L. La Sulo dalam buku     pengantar pendidikan (2005:1 dan 149) upaya untuk mengantisipasi masa depan. Potensi kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia. Ibarat biji mangga bagaimanapun wujudnya jika ditanam dengan baik, pasti menjadi pohon mangga dan bukannya menjadi pohon jambu.
2.      Sasaran pendidikan adalah manusia. Bagaimana menurut anda tentang pernyataan tersebut. Jelaskan
Jawab  : Menurut Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs. S. L. La Sulo dalam buku pengantar pendidikan (2005:305) sasaran pendidikan adalah manusia. Karena dapat membentuk manusia yang berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Jadi tujuan citra manusia pendidikan adalah terwujudnya citra manusia yang dapat menjadi sumber daya pembangunan yang manusiawi.
3.       Jelaskan apa yang dimaksud dengan aliran-aliran pendidikan ?
Jawab  : Menurut Prof. Dr. Umar Tirtrahardja dan Drs. L. S. La Sulo dalam buku pengantar pendidikan (2005:191), aliran-aliran pendidikan adalah  pemikiran-pemikiran yang mebawa pembaruan dalam pendidikan, dimana gagasan dan pelaksanaan pendidikan selalu dinamis sesuai dengan dinamika manusia dan masyarakatnya yang sejak dulu kini, maupun dimasa depan pendidikan itu selalu mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan sesuai budaya dan perkembangan IPTEK.
4.      Sebutkan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendidikan. Jelaskan !
Jawab :  menurut
1.      Faktor tujuan
Setiap kegiatan apapun bentuk dan jesnisnya sadar atau tidak sadar selalu dihaharpkan kepada tujuan yang ingin dicapai. Bagaimanapun secara sesuatu atua usaha yang tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa, dengan demikian tujuan merupakan faktor yang sangat menguntungkan. Fungsi tujuan bagi pendidika sebagai berikut:
a.       Sebagai arah pendidikan
b.      Tujuan sebagai titik akhir
c.       Tujuan sebagai titik pangkal mencapai tujuan lain
d.      Member nilai usaha yang diberikan
2.      Faktor pendidik
Dalam hal ini kita dapat membedakan pendidikan itu menjadi dua kategori yaitu:
a.       Pendidik  yang bersifat kodrati dan sebagai orang tua wajib pertama memberikan didikan kepada anaknya, selain asuhan, ksih sayang, perhatian dan sebagainya.
b.      Pendidik menurut jabatan yaitu guru. Guru adalah sebagi pendidik yang menerima tanggung jawab dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan negara.

3.      Faktor perserta didik
                  Factor peserta didik adalah orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Peserta didik sebagai manusia yang belum dewasa merasa tergantung kepada pendidikannya, peserta didik merasa bahwa ia memiki kekurangan-kekurangan tertentu, ia menyadari bahwa kemampuan masih sangat terbatas dibandingkan dengan kemampuan pendidiknya
4.Faktor alat pendidikan
Yang di maksud dengan alat pendidikan aadalah suatu tindakan atau situasi yang sengaja di adakan utuk tercapainya suatu tujuan pendidikan tertentu. Alat pendidikan merupakan factor pendidikan  yang sengaja di buat dan di gunakan demi mencapain tujuan pendidikan yang di inginkan. Alat alat pendidikan itu sendiri terdidri dari bermacam macam, antra lain: hukuman dan janjaran, perintah dan larangan, celaan dan pujian, serta kebiasaan. Ada beberapa yang perlu di perhatikan dalam memilih alat pendididkan yaitu: tujuan yang ingin di capai, orang yang mengunakan alat, untuk siapa alat itu di gunakan dan efektifitas penggunaan alat tersebut dengan tidak melahirkan efek tambahan yang merugikan.
5.       Factor metode pendidikan
Agar interaksi dapat berlangsung baik dan tercapai tujuan, maka disamping dibutuhkan pemilihan materi pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat pula. Metode adalah cara menyampaikan materi untuk mencapai tujuan pendidikan.
6.      Factor materi pendidikan
Factor materi pendidikan merupakan  suatu factor berupa materi yang akan di ajarkan oleh pendidik dan diterima oleh peserta didik. Materi pendidikan diharapkan merupakan suatu materi yang segar dan update selain itu juga harus mudah dicerna dan interaktif. Jadi terdapat timbale balik antara pendidik dan peserta dalam melakukan pelajaran.
7.      Factor lingkungan
      Lingkungan juga merupakan suatu factor penting dlam menunjang keberhasilan sebuah tujuan pendididkan. Unsur lingkungan yang baik akan menunjang sarana dan proses belajar dengan positif sehingga dapat merangsang minat belajar siswa dan materi pelajaran yang di berikan dapat di serap dan di terima dengan baik.
5. Bagaimana menurut anda tentang pendidikan sebagai suatu sistem ?
 Jawab : Menurut Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs. L.S. La Sulo dalam buku pengantar pendidikan (2005:59), Toffler (1970) menganalogi sekolah dengan sebuah pabrik. Memang sebenarnya usaha pendidikan itu tidak dapat disamakan dengan pabrik. Tetapi jika dilihat dari segi proses mekanismenya, ada persamaan antara keduanya. misanya, sebuah pabrik gula yang tujuan didirikannya adalah untuk memproduksi gula. Pabrik tersebut membutuhkan bahan mentah (raw input) berupa tebu ataupun bahan lainnya. Untuk memproses tebu menjadi gula sebagai keluaran ( autput) diperlukan mesin-mesin penggilingan beserta perangkat peralatan lainnya (sarana dan prasarana) yang ditangani dan dikelola oleh pekerja, kepala bagian sampai dengan pemimpin pabrik ( tenaga).
6.      Jelaskan teori perkembangan kognitif menurut Jean Piaget. Kemudian jelaskan pula apa yang dimaksud dengan aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.
Jawab : menurut Miftahul Huda M.Pd. dalam buku Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran (2014:42), menurut Jean Piaget (1936/1963) dalam teorinya menekankan pada kedewasaan dan perkembangan kognitif berdasarkan tahapan usia. Menurut beliau seorang anak akan mencari keseimbangan antara struktur pengetahuan yang sudah dimilikinya dengan pengetahuan baru yang diperolehnya melalui asimilasi dan akomodasi.
a.       Aspek kognitif, melibatkan pengetahuan dan pengembangan skil-skil intelektual (menurut Miftahul Huda, M.Pd dalam buku Model-Model Pengajaran dan  Pembelajaran(2014:169)).
b.      Aspek afektif adalah pendidikan akan ‘mengembalikan’ sikap peserta didik pada arah yang lebih objektif (menurut Prof. Dr. Elfindri, SE, M.A ,Prof. Lilik Hendrajaya, Drs. MSc. PhD. ,Prof. Dr. Muhammad Basri Wello, M.A ,Dr.Ir Hendmaidi, Dra. Elfa Eriyani M.Pd ,Drs. Ristapawa Indra, M.Pd(2012:40)).
c.       Aspek psikomotorik adalah pendidikan akan memperoleh keterampilan individual. Memadukan keilmuan dengan pemecahan persoalan sesuai dengan keperluan lingkungan. Sehingga mampu menghasilkan bentuk karya dan tindakan. (menurut Prof. Dr. Elfindri, SE, M.A ,Prof. Lilik Hendrajaya, Drs. MSc. PhD. ,Prof. Dr. Muhammad Basri Wello, M.A ,Dr.Ir Hendmaidi, Dra. Elfa Eriyani M.Pd ,Drs. Ristapawa Indra, M.Pd(2012:40)).
7.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan hakikat manusia !
Jawab : Hakikat manusia diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik, yang secara prinsipil membedakan manusia dari hewan. Adanya sifat hakikat  tersebut  memberikan tempat kedudukan pada manusia sedemikian rupa sehingga derajatnya lebih tinggi dari pada hewan                
8.      Bagaimana menurut anda tentang kolerasi manusia dan pendidikan. Jelaskan !
Jawab : menurut Prof. Dr. Umar Tirtaraharja dan Drs. S.L. La Sulo dalam buku pengantar  pendidikan (2005:183), setiap manusia itu membutuhkan pendidikan. Karena melalui pendidikan manusia dapat mempunyai kemampuan-kemampuan untuk mengatur dan mengontrol serta menentukan dirinya sendiri. Melalui pendidikan pula perkembangan kepribadian manusia dapat diarahkan kepada yang lebih baik. Dan melalui pendidikan kita dibimbing dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya, diajarkan dalam upaya penguasaan pengetahuan  serta dilatih dalam upaya pemahiran keterampilan.
9.      Jelaskan apa maksud dari aliran empirisme, Nativisme, Naturalisme, Konvergensi dan sebutkan salah satu tokoh dari aliran-aliran tersebut !
Jawab       : Menurut Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs.S.L. La Sulo dalam buku    pengantar pendidikan :
a.       Aliran Empirisme
Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan stimulasi eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan. Menurut Jonh Locke (1704-1932) seorang filsuf inggris dengan teorinya “Tabula Rasa”, yakni anak lahir didunia bagaikan kertas putih yang bersih. Menurut pandangan empirisme (biasa pula disebut environmentalisme) pendidikan memegang peranan yang sangat penting sebab pendidik dapat menyediakan lingkungan pendidikan kepada anak dan akan diterima oleh anak sebagai pengalaman-pengalaman.
b.      Aliran Nativisme
Aliran nativisme bertolak dari Leibnitzean Tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan, termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil perkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak kelahiran. Schopenhauer (filsuf jerman 1788-1860) berpendapat bahwa bayi itu lahir sudah dengan pembawaan baik dan pembawaan buruk. Oleh karena itu, hasil akhir pendidikan ditentukan oleh pembawaan yang sudah dibawah sejak lahir.
c.       Aliran Naturalisme
 naturalisme, meurut seorang filsuf prancis J. J. Rousseau (1712-1738) berpendapat bahwa semua anak yang baru dilahirkan mempunyai pembawaan buruk. Pembawaan baik anak akan menjadi rusak karena dipengaruhi oleh lingkungan. Aliran ini juga disebut Negativisme, karena pendidik wajib membiarkan pertumbuhan anak pada alam.  
d.      Aliran Konvergensi
Perintis aliran ini adalah William Stern (1871-1939), seorang ahli pendidikan bangsa Jerman yang berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan di dunia sudah di sertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Penganut aliran ini berpendapat bahwa dalam proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama-sama mempunyai peranan yang sangat penting.  
10.  Jelaskan apa yang dimaksud dengan faktor-faktor pendidikan berdasarkan sudut pandang anda !
Jawab : factor-faktor pendidikan merupakan berbagai unsur yang menunjang kedalam tujuan yang akan dicapai dalam pendidikan. Unsure-unsur tersebut penting fungsinya karena  dapat menunjang dalam sebuah tujuan secara berkesinambungan dan sistematik. Beberapa factor yang berpengaruh terhadap proses pendidikan dapat dijadikan acuan dalam mensukseskan tujuan pendidikan.

11.  Bagaimana pandangan anda tentang konsep-konsep manusia menurut Plato dan Aristoteles ?
Jawab : 1. Plato. Ia memandang manusia terdiri dari jiwa dan tubuh. Dua elemen manusia ini memiliki esensi dan karakteristik yang berbeda. Jiwa adalah zat sejati yang berasal dari dunia sejati,dunia idea. Jiwa tertanam dalam tubuh manusia. sementara tubuh manusia adalah zat semu  yang akan hilang lenyap bersamaan dengan kematian manusia. sedangkan ide tetap abadi. Sesuatu yang abadi terperangkap di dalam sesuatu yang fana, itulah nasib jiwa. Tubuh adalah penjara bagi jiwa. Sebagai zat yang berasal dari dunia idea, jiwa selalu ingin kembali ke dunia sejati itu. Manusia yang bagian sejatinya adalah jiwa yang terperangkap dalam tubuh, selalu merasa tidak bebas selama tubuhnya mengungkung jiwanya. Untuk membebaskan jiwa dari dunia fana dan kembali ke dunia idea, manusia harus memenuhi dirinya dengan hal-hal yang menjadi sifat utama dari jiwa. Sifat utama itu adalah rasionalitas, keutamaan moral dan kabajikan selama hidup di dunia ini.      
2. Aristoteles.
            Berbeda dengan Plato, ia memandang manusia sebagai satu kesatuan. Tubuh
dan jiwa adalah satu substansi. Perbedaan keduanya bukan perbedaan esensial. Bagi
Aristoteles jiwa manusia tidak terpenjara dalam tubuh. Ketidakbebasan manusia bukan
dalam kondisi terpenjaranya jiwa oleh badan melainkan ketidakmampuan mereka
menggunakan keseluruhan sistem psiko-fisik dalam memahami alam semesta dan
ketidakmampuan mengembangkan dirinya dalam kehidupan sehari-hari,termasuk
kehidupan sosial. Tujuan hidup manusia adalah mencapai kebahagiaan, tetapi bukan
kebahagiaan yang hedonistik, bukan yang semata mementingkan kenikmatan fisik.
Kebahagiaan manusia adalah kebahagiaan yang dicapai dengan tindakan-tindakan rasional
12.  Sebutkan aliran-aliran pendidikan modern dan tokoh-tokohnya !
Jawab : menurut Redja Mudyahardjo (1992:144-150) dan Wayan Ardhana (1986:14-18), adalah :
a.       Essensialisme
b.      Perenialisme (tokohnya Plato,Aristoteles, dan Thomas aquino)
c.       Pragmatism dan progretivisme
d.      Rekontruksionalisme
e.       Idealisme
f.       Eksistensialisme
g.      Kontruksionalisme (tokohnya jean piaget)
13.  Sebut dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pendidikan !
Jawab:
Sebagaimana telah dikemukakan, pendidikan dikatakan sebagai sistem terbuka
karena tidak mungkin sebuah sistem pendidikan dapat melaksanakan fungsinya dengan baik apabila pendidikan itu tidak menjalin hubungan dengan lingkungannya (supra sistemnya)terlebih lagi bila jika pendidikan itu mengisolasi diri dari lingkungannya. Pendidikan itu ada di tengah-tengah masyarakat dan ia adalah milik masyarakat. Pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah/sekolah, orang tua, dan masyarakat. Oleh karena itu, keberadaan       pendidikan yang seperti itu maka apa yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat akan berpengaruh pula terhadap pendidikan.        
Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan adalah sebagai berikut:        
1. Filsafat negara        
2. Agama        
3. Sosial          
4. Budaya       
5. Ekonomi     
6. Politik         
7. Demografi  
Ketujuh faktor tersebut merupakan suprasistem dari sistem pendidikan. Pendidikan
sebagai suatu sistem berada bersama, terikat, dan berada dalam tekanan suprasistemnya.
Pendidikan tidak mungkin selalu mendahului gerak ketujuh sistem yang berada di
lingkungannya.
14.  Bagaimana pandangan anda tentang konsep -konsep manusia menurut psikoanalisa, spikologi Behaviorisme dan spikologi Humanistik.
Jawab :  
1.      Psikoanalisa. Sigmund Freud adalah salah satu tokoh psikologi yang memandang manusia sebagai makhluk deterministik, dengan kata lain ia melihat manusia tidak bebas.Kepribadian manusia terdiri dari dua bagian yaitu kesadaran dan ketidaksadaran. Bagian ketidaksadaran jauh lebih luas dari bagian kesadaran. Dan bagian ketidaksadaran tersebut   memiliki pengaruh besar pada diri manusia. banyak perilaku manusia yang dipengaruhi oleh   ketidaksadarannya. Menurut Freud pada bagian ketidaksadaran ini diisi oleh dorongandorongan instingtif bersifat primitif yang menggerakkan manusia untuk mendapatkan kenikmatan. Selain insting primitif, dalam wilayah ketidaksadaran tersimpan pula berbagai      kenangan peristiwatraumatik dan hal-hal yang dilupakan oleh seseorang, yang tidak dapat                ditampilkan di kesadarannya karena dianggap tidak dapat diterima oleh masyarakat. Jadi
dalam pandangan Freud, manusia terutama digerakkan oleh instingnya.
2. Psikologi Behaviorisme. Dua tokoh behaviorisme yang terkenal adalah J.B. Watson dan B.F.Skinner. Keduanya memandang manusia sebagai hasil pembiasaan stimulus-respons.Lingkungan berperan penting dalam menentukan kepribadian seseorang. Mengikuti pandangan kaum empiris seperti John locke, behaviorisme memandang manusia lahir dalam    kondisi seperti tabularasa atau kertas putih yang masih belum ditulisi. Pengalaman berhadapan dan bersentuhan dengan lingkungan menyebabkan kertas putih tertulisi. Manusia adalah makhluk pasif yang menerima bentukan dari lingkungan.       
3. Psikologi Humanistik. Carls Rogers dan Abraham Maslow memandang manusia sebagai makhluk yang bebas dengan kehendak untuk mengaktualisasi potensi-potensinya. Sejak          lahir manusia memiliki potensi-potensi yang dapat dikembangkannya sendiri. Manusia tidak    ditetapkan akan jadi apa nantinya. Ia bisa jadi apa saja karena ia memiliki semua potensi  untuk jadi apapun.Yang menentukan akan jadi apa dia adalah dirinya sendiri dengan   bantuan fasilitas dari lingkungan. Manusia pada tingkat tertentu bertingkah laku bukan lagi karena dorongan-dorongan insting atau kekurangan-kekurangan yang ada padanya, tetapi           karena keinginannya untuk mengaktualisasi potensi-potensinya. Ia mencintai karena            memiliki potensi mencintai, bekerja karena memiliki potensi bekerja dan sebagainya..
 
15.  Hakikat pendidikan adalah Humanisasi, maksud dari pernyataan tersebut adalah ? Jelaskan menurut prespektif anda.
Jawab : Hakikat pendidikan adalah humanisasi. Menurut Suyitn(2009:2),mengungkapkan bahwa ,“pendidikan yaitu upaya memanusiakan manusia.”

16.  Aliran pendidikan yang memiliki tujuan pendidikan untuk melatih anak didiknya agar kelak dapat bekerja, bekerja secara sistematis, mencintai kerja, dan bekerja dengan otak dan hati adalah aliran pendidikan ?
Jawab : menurut Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs. S.L. La Sulo(2005:90), aliran progresivisme.
17.  Dalam pendidikan, guru dapat disebut sebagai agen perubahan. Jelaskan makna tersebut berdasarkan analisis saudara !
Jawab : menurut Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs. S.L. La Sulo (2005:254), karena peran guru bukan memberikan ilmu pengetahuan melainkan terutama menunjukkan jalan bagaimana cara memperoleh ilmu pengetahuan, dan mengembangkan dorongan untuk berilmu. Dengan kata lain menumbuhkembangkan budaya membaca dan budaya meneliti untuk menemukan sesuatu (scientific curiosity) pada diri muridnya. Dengan singkat dikatakan peran guru adalah “membelajarkan pelajar”.
18.  Jelaskan apa yang dimaksud dengan pendidikan, pendidik, mendidik, dididik, dan terdidik !
Jawab :
a.       Pendidikan
Menurut Ki Hajar Dewantara (1997:20), menyatakan bahwa pendidikan  merupakan tuntutan bagi pertumbuhan anak-anak. Artinya, pendidikan menuntut segala kekuatan kodrat yang ada pada diri anak-anak, agar mereka sebagai manusia sekaligus sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Menurutnya pendidikan berarti pula sebagai daya upaya untuk memajukan pertumbuhan budi pekerti (kekuatan bathin, karakter), pikiran ( intelek), dan tubuh anak; agar kehidupan dan penghidupan anak selaras dengan dunianya.
Adapun makna pendidikan menurut UU Sisdiknas RI. No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
b.      Pendidik
Menurut Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs. S. L. La Sulo dalam buku pengantar pendidikan (2005:54), pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat/organisasi.
c.       Mendidik
Mendidik menurut Langeveld adalah mempengaruhi dan membimbing anak dalam usahanya mencapai kedewasaan. Menurut tokoh pendidikan yang tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia, yaitu Ki Hajar Dewantara mengatakan, mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar merasa sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Sedangkan menurut Ngalim (2000:3) mendidik adalah semua tindakan mengenai gejala-gejala pendidikan, berupa usaha dan upaya membimbing atau meningkatkan pertumbuhan anak baik dari segala jasmani maupun rohani.   
d.      Dididik
Menurut Prof. Dr. Umar tirtarahardja dan Drs. S. L. La Sulo dalam buku pengantar pendidikan (2005:52), dididik  adalah  
19.  Jelaskan apa yang dimaksud dengan aliran kontruktivisme, kemudian sebutkan model-model pembelajaran yang menganut aliran kontruktivisme !
Jawab  : menurut Larry P. Nucci dan Darcia Narvaec dalam buku Handbook Pendidikan Moral dan Karakter (2014:511), istilah kontruktivisme berasal dari teori perkembangan Piaget. Menurut Piaget, anak-anak membangun (construc) pengetahuan dan kecerdasan mereka melalui interaksi dengan dunia fisik dan sosial mereka (Piaget,1970 ; Kamii & Ewing,1996). Pendidikan konstruktivisme berakar kuat dalam gerakan pendidikan progresif dan mendasarkan pemikiran teoretis dan praktisnya dari filsuf pendidikan. Model-model pembelajaran yang menganut aliran konstruktivisme :
a.       Discovery learning
b.      Reception Learning
c.       Assisted Learning
d.      Active Learning
e.       The Accelerated Learning
f.       Quantum Learning
g.      Contextual Teaching Learning (CTL)
20.  Jelaskan hubungan hakikat manusia dan pendidikan !
Jawab : menurut Tim Dosen FIP-IKIP Malang (1981:211), Imanuel Kant menyatakan ,bahwa manusia menjadi manusia karena pendidikan. Karena itu pendidikan termasuk upaya memanusiakan manusia .
21.  Jelaskan apa yang dimaksud dengan dimensi keindividuan, dimensi kesosialan, dimensi kesusilaan, dan dimensi keberagaman !
Jawab  : Menurut Prof. Dr. Tirtarahardja dan Drs. S. L. La Sulo dalam pengantar pendidikan (2005:17) :
a.       Dimensi keindividualan
 Lysen mengartikan individu sebagai “orang-seorang” sesuatu yang merupakan suatu keutuhan yang tidak dapat dibagi-bagi (in devide). Individu juga diartikan sebagai pribadi. Setiap anak manusia yang dilahirkan telah dikaruniai potensi untuk menjadi berbeda dari yang lain, atau menjadi seperti dirinya sendiri. Tidak ada diri individu yang identik dimuka bumi. Demikian kata M.J. Langeveld (seorang pakar pendidikan yang tersohor di negri Belanda) yang mengatakan bahwa setiap orang memiliki individualitas (M.J. Langeveld, 1955:54).
b.      Dimensi kesosialan
Setiap bayi yang lahir dikaruniai potensi sosialitas. Demikian kata M.J. Langeveld (M.J. Langeveld, 1955:54).penyataan tersebut diartikan bahwa setiap anak dikaruniai benih kemungkinan untuk bergaul. Artinya, setiap orang dapat saling berkomunikasi yang pada hakikatnya didalamnya terkandung unsur saling memberi dan menerima. Bahkan menurut Langeveld, adanya kesediaan untuk saling memberi dan menerima itu dipandang sebagai kunci sukses pergaulan.
Menurut Immanuel Kant seorang filosof tersohor bangsa jerman menyatakan manusia hanya menjadi manusia jika berada diantara manusia. Kiranya tidak usah dipersoalkan bahwa tidak ada seorang manusia pun yang dapat hidup seorang diri lengkap dengan sifat hakikat kemanusiaannya ditempat terasing yang terisolir.
c.       Dimensi kesusilaan
Susila berasal dari kata su dan sila yang artinya kepantasan yang lebih tinggi. Akan tetapi, didalam kehidupan bermasyarakat orang tidak cukup hanya berbuat yang pantas jika didalam yang pantas atas sopan itu misalnya terkandung kejahatan terselubung. Karena itu, maka pengertian susila berkembang sehingga memiliki perluasan arti menjadi kebaikan yang lebih. Dalam bahasa ilmiah sering digunakan dua macam istilah yang mempunyai konotasi berbeda yaitu etiket (persoalan kepantasan dan kesopanan) dan etika (persolan kebaikan).
d.      Dimensi keberagamaan
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk religius. Sejak dahulu kala, sebelum manisia mengenal agama mereka telah percaya bahwa diluar alam yang dapat dijangkau dengan perantaraan alam indranya, diyakini akan adanya kekuatan supra natural yang menguasai hidup alam semesta ini. Untuk dapat berkomunikasi dan mendekatkan diri pada kekuatan tersebut diciptakanlah mitos-mitos.
Kemudian setelah ada agama maka manusia mulai menganutnya. Beragama merupakan kebutuhan manusia karena manusia adalah makhluk yang lemah sehingga memerlukan tempat bertopang. Manusia memerlukan agama demi keselamatan hidupnya.
22.  Jelaskan konsep dasar pendidikan!
Jawab     :
a)      Pendidikan berlangsung seumur hidup
b)      Tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga,masyarakat dan pemerintah.
c)      Pendidikan merupakan suatu keharusan, karena dengan pendidikan manusia akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang.

23.  Jelaskan pengertian hakikat pendidikan !

Jawab  : Pendidikan pada hakikatnya akan mencakup kegiatan mendidik, mengajar dan melatih. Kegiatan tersebut kita laksanakan sebagai suatu usaha untuk mentransformasikan nilai-nilai. Maka dalam pelaksanannya, kegiatan tadi harus berjalan secara serempak dan terpadu, berkelanjutan,serta serasi dengan perkembangan anak didik serta lingkungan hidupnya dan berlangsung seumur hidup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar